Cara Kerja
1. Dibuat
masing-masing larutan asam asetat dengan konsentrasi 1M dan 0,8M masing-masing
50 ml.
2. Ambil 25
ml tiap-tiap larutan kemudian titrasi dengan NaOH 0,5M, hasil titrasi ini akan
menunjukkan konsentrassi asam asetat mula-mula
3. 25 ml yang
lainnya ditambahkan dengan 1 gram karbon aktif (adsorben), kocok dan tutup
dengan gabus kemudian diamkan selama 24 jam.
4. Keesokan
harinya larutan disaring dengan kertas saring, masing-masing filtrat diambil 10
ml kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH 0,5M, sehingga dapat
diketahui asam asetat sisa yang ada dalam larutan. asam asetat yang diadsorpsi
dapat dihitung..
Data Hasil
Pengamatan
- titrasi asam asetat sebelum adsorpsi
M asam asetat
|
Volume NaOH (ml)
|
1 M
|
43
|
0,8 M
|
36
|
- titrasi asam asetat setelah adsorpsi
M asam asetat
|
Volume NaOH (ml)
|
1 M
|
14
|
0,8 M
|
12,3
|
Pengolahan
Data
- menetukan konsentrasi asam asetat setelah adsorpsi
M asam
asetat = MnaOHx VnaOH / Vasam asetat
M1= 0,5 x 14
/10 = 0,7 M
M2 = 0,5 x
12,3 = 0,615 M
- menentukan jumlah asam asetat yang diadsorpsi
M1 =
43ml-14ml x 0,5M x 60 gr/mol / 1000 = 0,87 gr
M2 =
36ml-12,3ml x 0,5M x 60 gr/mol / 1000 = 0,543 M
Pembahasan
adsorpsi
merupakan suatu proses penyerapan pada permukaan suatu adsorben. dalam
percobaan ini, adsorben (zat penyerap) yang digunakan adalah karbon aktif, dan
adsorbatnya (zat yang diserap) adalah asam asetat. adsorpsi oleh karbon aktif
ini termasuk contoh adsorpsi fisika yang terjadi karena adanya gaya Van der
waals. untuk mengetahui proses adsorpsi yang terjadi dilakukan metode titrasia
agar dapat diketahui seberapa banyak kandungan asam asetat sebelum dan sesudah
adsorpsi. jika ada pengurangan larutan titran(NaOH) berarti terjadi proses
adsorpsi.
sebelum
melakukan percobaan, alat harus dicuci bersih. hal ini bertujuan untuk
menghindari terkontaminasinya bahan-bahan atau larutan yang digunakan untuk
percobaan. terutama pencucian buret, buret dicuci dengan aquadest kemudian
dibilas dengan NaOH.
perlakuan
pertama yaitu dengan membedakan konsentrasi larutan asam asetat yaitu 1M dan
0,8 M. setelah dititrasi, hasilnya menunjukkan bahwa semakin kecil molar
itasnya, semakin sedikit pula larutan NaOH yang dibutuhkan untuk mencapai
kesetimbangan. dapat dilihat dalam tabel pengamatan, untuk asam asetat 1M
sebanyak 25ml dibutuhkan NaOH sebanyak 43ml. sedangkan untuk 25ml asam asetat
0,8M dibutuhkan 12,3 ml saja.
untuk
titrasi asam asetat setelah diadsorpsi, larutan NaOH yang dibutuhkan jauh lebih
sedikti. hal ini disebabkan oleh adanya penyerapan dari karbon aktif terhadap
asam asetat sehingga kandungan asam asetat dalam larutan berkurang dan naOH
yang dibutuhkan untuk titrasinya juga berkurang.
selain itu,
semakin besar konsentrasi asam asetat yang digunakan, semakin besar pula jumlah
asam asetat yang terkumpul di permukaan karbon aktif. adalagi faktor yang
mempengaruhi adsorpsi yaitu jenis adsorben. pada percobaan ini dipilih karbon
aktif/arang aktif. karbon aktif memiliki struktur berpori dan luas permukaan
yang besar sehingga efektifuntuk melakukan penyerapan. jika dihubungkan dengan
luaspermukaan , semakinluas permukaan karbon aktifnya maka semakin banyak
substansi asam asetat yang melekat di permukaan karbon aktif tersebut. karbon
akttif yang digunakan dalam bentuk serbuk, serbuk memiliki luas permukaan lebih
beasar daripada bongkahan atau batangan. tetapi jika ditinjau dari jenis
adsorbat,asam asetat memiliki polaritas yang rendah sehingga kemampuan adsorbsi
molekulnya lebih rendah dibandingkan dengan larutan yang memliki polaritas yang
tinggi.
Kesimpulan
- semakin kecil molaritas asam asetat, semakin sedikit pula NaOH yang dibutuhkan untuk titrasinya
- setelah diadsorpsi, kandungan asam asetat dalam larutan berkurang
- semakin beas konsentrasi asam asetat, semakin besar pula jumlah asam asetat yang terkumpul dan terserap di permukaan adsorben
- semakin luas permukaannya, semakin cepat proses penyerapannya berlangsung
- semakin poalr adsorbatnya, semakin cepat proses adsorpsinya berlangsung
- pengadukan yang dianggap efektif untuk adsorpsi larutan yaitu sekitar 30 menit
- phenolftalein digunakan sebgai indikator perubahan warna yang menandakan telah tercapainya titik ekuivalen dalam proses titrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar