Sabtu, 10 Desember 2011

Adsorpsi pada Larutan



Cara Kerja
1. Dibuat masing-masing larutan asam asetat dengan konsentrasi 1M dan 0,8M masing-masing 50 ml.
2. Ambil 25 ml tiap-tiap larutan kemudian titrasi dengan NaOH 0,5M, hasil titrasi ini akan menunjukkan konsentrassi asam asetat mula-mula
3. 25 ml yang lainnya ditambahkan dengan 1 gram karbon aktif (adsorben), kocok dan tutup dengan gabus kemudian diamkan selama 24 jam. 
4. Keesokan harinya larutan disaring dengan kertas saring, masing-masing filtrat diambil 10 ml kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH 0,5M, sehingga dapat diketahui asam asetat sisa yang ada dalam larutan. asam asetat yang diadsorpsi dapat dihitung..

Data Hasil Pengamatan
  • titrasi asam asetat sebelum adsorpsi
M asam asetat
Volume NaOH (ml)
1 M
43
0,8 M
36
  •  titrasi asam asetat setelah adsorpsi
M asam asetat
Volume NaOH (ml)
1 M
14
0,8 M
12,3

Pengolahan Data
  • menetukan konsentrasi asam asetat setelah adsorpsi

M asam asetat = MnaOHx VnaOH / Vasam asetat
M1= 0,5 x 14 /10 = 0,7 M
M2 = 0,5 x 12,3 = 0,615 M
  • menentukan jumlah asam asetat yang diadsorpsi
M1 = 43ml-14ml x 0,5M x 60 gr/mol / 1000 = 0,87 gr
M2 = 36ml-12,3ml x 0,5M x 60 gr/mol / 1000 = 0,543 M

Pembahasan
adsorpsi merupakan suatu proses penyerapan pada permukaan suatu adsorben. dalam percobaan ini, adsorben (zat penyerap) yang digunakan adalah karbon aktif, dan adsorbatnya (zat yang diserap) adalah asam asetat. adsorpsi oleh karbon aktif ini termasuk contoh adsorpsi fisika yang terjadi karena adanya gaya Van der waals. untuk mengetahui proses adsorpsi yang terjadi dilakukan metode titrasia agar dapat diketahui seberapa banyak kandungan asam asetat sebelum dan sesudah adsorpsi. jika ada pengurangan larutan titran(NaOH) berarti terjadi proses adsorpsi.
sebelum melakukan percobaan, alat harus dicuci bersih. hal ini bertujuan untuk menghindari terkontaminasinya bahan-bahan atau larutan yang digunakan untuk percobaan. terutama pencucian buret, buret dicuci dengan aquadest kemudian dibilas dengan NaOH. 
perlakuan pertama yaitu dengan membedakan konsentrasi larutan asam asetat yaitu 1M dan 0,8 M. setelah dititrasi, hasilnya menunjukkan bahwa semakin kecil molar itasnya, semakin sedikit pula larutan NaOH yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan. dapat dilihat dalam tabel pengamatan, untuk asam asetat 1M sebanyak 25ml dibutuhkan NaOH sebanyak 43ml. sedangkan untuk 25ml asam asetat 0,8M dibutuhkan 12,3 ml saja.
untuk titrasi asam asetat setelah diadsorpsi, larutan NaOH yang dibutuhkan jauh lebih sedikti. hal ini disebabkan oleh adanya penyerapan dari karbon aktif terhadap asam asetat sehingga kandungan asam asetat dalam larutan berkurang dan naOH yang dibutuhkan untuk titrasinya juga berkurang. 
selain itu, semakin besar konsentrasi asam asetat yang digunakan, semakin besar pula jumlah asam asetat yang terkumpul di permukaan karbon aktif. adalagi faktor yang mempengaruhi adsorpsi yaitu jenis adsorben. pada percobaan ini dipilih karbon aktif/arang aktif. karbon aktif memiliki struktur berpori dan luas permukaan yang besar sehingga efektifuntuk melakukan penyerapan. jika dihubungkan dengan luaspermukaan , semakinluas permukaan karbon aktifnya maka semakin banyak substansi asam asetat yang melekat di permukaan karbon aktif tersebut. karbon akttif yang digunakan dalam bentuk serbuk, serbuk memiliki luas permukaan lebih beasar daripada bongkahan atau batangan. tetapi jika ditinjau dari jenis adsorbat,asam asetat memiliki polaritas yang rendah sehingga kemampuan adsorbsi molekulnya lebih rendah dibandingkan dengan larutan yang memliki polaritas yang tinggi.

Kesimpulan
  • semakin kecil molaritas asam asetat, semakin sedikit pula NaOH yang dibutuhkan untuk titrasinya
  • setelah diadsorpsi, kandungan asam asetat dalam larutan berkurang
  • semakin beas konsentrasi asam asetat, semakin besar pula jumlah asam asetat yang terkumpul dan terserap di permukaan adsorben
  • semakin luas permukaannya, semakin cepat proses penyerapannya berlangsung
  • semakin poalr adsorbatnya, semakin cepat proses adsorpsinya berlangsung
  • pengadukan yang dianggap efektif untuk adsorpsi larutan yaitu sekitar 30 menit
  • phenolftalein digunakan sebgai indikator perubahan warna yang menandakan telah tercapainya titik ekuivalen dalam proses titrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar