Minggu, 29 April 2012

Kenakalan Siswa atau Peserta Didik


SISWA NAKAL, TIDAK MASALAH!

Siswa merupakan mahluk hidup (organisme) yang merupakan suatu keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya (Semiawan, 2007). Aspek yang dimaksud disini adalah aspek fisik dan psikis yang keduanya ini akan mempengaruhi kepribadian anak (siswa). Anak lahir ke dunia ini dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang belum tergores tinta sedikitpun. Seiring bertambahnya waktu akan ada pelaku yang menggores kertas tersebut. Karena siapapun yang hidup di dunia ini akan mengalami suatu proses, entah itu menuju kebaikan ataupun keburukan. Dan Dzat yang menciptakan telah menetapkan yang baik dan yang buruk untuk dipilih.
“Anak bukan miniatur orang dewasa.” Hal ini benar adanya. Anak adalah anak, belum bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk seperti orang dewasa. Jadi, wajar saja ada anak yang nakal, yang bersikap menyimpang dari yang diarahkan. Anak yang nakal bukan semata-mata keinginan dari dirinya untuk menjadi nakal,  tetapi karena pengaruh orang-orang yang ada di sekelilingnya seperti orang tua, teman, sekolah, dan media.
Selain hal tersebut, penyebab anak menjadi nakal adalah kurangnya perhatian dari orang tua. Sebagai seorang guru, anak yang nakal jangan terlalu dijadikan beban. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nani Rohaeni,seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Gelumbang , “Siswa yang nakal, itu makanan Ibu. Kenapa ? karena mereka belum disentuh hatinya.” Beliau juga mengatakan bahwa guru harus mampu menyentuh hati anak yang dididiknya. Siapapun siswa itu pasti akan tunduk dan patuh. Bagi semua guru jangan sampai ini dilupakan, perlu sekali menjalin komunikasi dan  melakukan pendekatan seperti memberikan perhatian terus menerus pada siswa. Pegang hatinya dan pahami apa yang diinginkannya. Jangan langsung memberikan justifikasi negatif, jangan berkata kasar apalagi melakukan kekerasan. Karena setiap ucapan yang keluar dari mulut kita adalah do’a. Dan memang tidak pantas jika seorang pendidik tidak mampu memilih tutur kata yang baik, sopan dan santun untuk diucapkan. Jadi menghadapi siswa yang nakal tidak perlu dengan berkata-kata kasar dan dengan kekerasan, karena itu akan mendidik anak menjadi pribadi yang tempramental dan anarkis.